Malam ini saya membuka akun buku muka via telepon seluler. Sekilas saya lihat Tempo-1 menulis status tentang meletusnya Gunung Rinjani. Saya tak ambil pusing kemudian memperbarui status saya sendiri… Lalu saya mandi.
Selepas mandi, saya cek lagi situs buku-muka penyita waktu itu. Untuk pertama kalinya juragan Tempo-1 meninggalkan jejaknya di status saya:
22:18 on 02 May
“Bunga, saya lagi di Doha dan HP lo bat. Tolong telepon piket TNR/TI agar segera mengupload berita Gunung Rinjani meletus ya. Thanks”
Eh? Serius nih?
Meski sedang libur, apa boleh buat saya bergegas mencari jadwal kerja, supaya tahu siapa yang sedang piket. Dan jadwal itu menghilang entah ke mana… Akhirnya saya telepon kantor saja lah. Seorang kawan reporter mengangkatnya, dan mengatakan ia sedang mengerjakan permintaan si bos. Haha.
Sebelumnya memang pernah ada rekan yang mengkopi-peskan penugasan dari redaktur via layanan pesan buku muka. Kali lainnya, seorang redaktur memberi penugasan melalui buku muka pula.
Tapi yang ini, yo oloh, sampai seorang Direktur Utama mengetikkan titahnya di akun buku muka saya (dan beberapa rekan lainnya juga)…
Beberapa menit kemudian, ganti seorang redaktur merespon di status saya itu. Dia bilang, perintah sang manusia berpredikat setengah dewa yang tersebut di atas tadi sedang dikerjakan.
Astaga.
Leave a Reply