Dua pekan lalu, lebih dari seratus aktivis antikorupsi muda berkumpul tiga hari di Nairobi. Tentu kami tidak pulang dengan tangan hampa. Ini ringkasan fondasi GYAC, seperti yang disusun oleh Gina Romero dari OCASA, Kolombia. Terjemahannya mungkin agak aneh, silakan sarankan versi yang lebih baik hehehe.

Identitas
Jejaring terstruktur, informal, dan global, dari organisasi anak muda, aktivis muda, jurnalis, dan artis yang melawan korupsi dan mempromosikan tata kelola yang baik.

Visi
Dunia di mana korupsi diatasi, pemuda berkontribusi pada hidup yang bermartabat dan berintegritas, serta menikmati hidup itu.

Misi
Memberdayakan pemuda dan mempromosikan inovasi dalam upaya melawan korupsi.

Tujuan
1. Memfasilitasi pertukaran ilmu dan teknologi global dalam pemberantasan korupsi
2. Memperkuat solidaritas internasional terhadap upaya melawan korupsi di level regional dan lokal
3. Mempromosikan dokumentasi inisiatif antikorupsi lokal, regional, dan global
4. Mempromosikan penggunaan musik, seni, dan media alternatif sebagai komponen kultural dalam gerakan antikorupsi
5. Memberdayakan pemuda untuk berperan dalam pembuatan kebijakan publik, mempromosikan tata kelola yang baik, dan akuntabilitas publik

Struktur

(gambar disalin dari blog Retha)

Global Coordinator Board alias Dewan Koordinator Global ini bertugas menyusun naskah Terms of Reference untuk GYAC dalam waktu empat bulan. Naskah itu akan dikirim ke anggota jejaring, yang punya waktu sebulan untuk memberi masukan. Dewan lantas bakal menggarap versi final naskah itu dalam waktu empat bulan lagi.
Dewan juga bertanggung jawab merancang rencana aksi untuk kelompok kerjanya, serta mengkoordinasikan dan mengelola jejaring.

Anggota Dewan
1. Africa: Laurent Gabi Wambo (Cameroon)
2. Amerika: Emmanuel Callejas (Guatemala)
3. Eropa: Dona Kosturanova (Macedonia)
4. Timur Tengah: Raghda Allouche (Lebanon)
5. Asia Timur dan Pasifik: Gibby Gorres (Filipina)
6. Asia Selatan: Narayan Adhikari (Nepal)
7. Jurnalis: Joseph Mansilla
8. Teknologi Informasi dan Komunikasi: Marlon Cornelio

Silakan baca blog Retha dan Felix untuk cerita lebih lanjut 🙂

Komentar via Facebook | Facebook comments