Tentang MUI dan Haramnya Label Halal

Kontroversi MUI dan sertifikasi halal ini seru untuk memancing diskusi. Awalnya Yoga berbagi pranala berita Tempo soal dugaan kongkalikong itu di dinding Facebook-nya, Senin lalu. Ada kawannya menanggapi. Lalu malam ini, saya iseng ikut berkomentar. Eh, jadi panjang.

Daripada hilang ditelan聽timeline Facebook, saya rasa lebih baik saya salinkan di sini saja, dengan sedikit modifikasi pada nama dua komentator lain, baiklah kita sebut M dan Y saja ya. Yang pertama adalah pranala yang disalinkan Yoga, lantas berikutnya pendapat para komentator, termasuk saya. Maaf kalau formatnya berantakan. Sudah malam, males ngebenerin.

Omong-omong, apa pendapatmu? 馃檪

———————

Para petinggi membacanya dengan muka merah, deg-degan, berkeringat dingin. Praktik haram mereka terbongkar.
Petinggi Majelis Ulama Indonesia diduga memainkan izin pemberian sertifikat halal di Australia dan negara lain. Ada setoran untuk mereka.
  • 26 February at 14:41聽路聽Like
  • Mhttp://m.inilah.com/…/ini-surat-bantahan-halal-food…

    Dewan Sertifikat Makanan Halal Eropa mengirimkan surat yang membantah pemberitaan Majalah Tempo soal sertifikat produk halal.

    26 February at 14:41聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽Majalah terbit tanggal 24, surat bantahan langsung dikirim tanggal yg sama? Dan cuma petugas administrasi yg ttd? Ini beneran apa hoax, sih…
    21 hours ago聽路聽Like
  • Gabriel Yoga聽M:聽Agak aneh lu gak kasih komentar apa-apa tentang surat itu. Padahal surat itu sangat ganjil.

    Pertama, surat ditujukan kepada Ketua Umum MUI KH. Sahal Mahfudz. Dia sudah meninggal 24 Januari 2014 lalu. Ribuan orang menghadiri pemakamannya. Presiden negeri ini bahkan mengucapkan belasungkawa langsung kepada keluarganya melalui telepon. Ketua MUI sekarang dijabat Din Syamsuddin.

    Kedua, redaksional surat itu sangat berantakan untuk lembaga sebesar HFCE. Gue gak tahu siapa penerjemah surat itu ke dalam bahasa Indonesia (atau melayu? Tidak jelas mana yang dipakai, gaya bahasanya betul-betul kacau ). Lebih sembrono jika media itu memuat terjemahan kacau tanpa memasang surat aslinya. Lazimnya, lembaga sekelas HFCE yang mengurusi wilayah Eropa memakai bahasa inggris dalam kegiatan kerja mereka. Dalam urusan dokumentasi internasional, bahasa inggris yang resmi menjadi rujukan utama di luar lima bahasa resmi PBB lainnya jika terjadi keraguan atau pertentangan terhadap isi dokumentasi.

    Ketiga, surat itu cuma ditandatangani petugas administrasi. Ini yang bikin gue makin meragukan keabsahan surat itu. Urusan antar instansi seharusnya diketahui para pejabatnya, minimal sekretaris jenderal kalau mereka punya. HFCE itu punya beberapa direktur bidang loh. Tak satu pun yang menunjukkan tanda tangannya di surat itu.聽

    Keempat, surat itu bertanggal 24 Februari 2014, bertepatan dengan hari terbitnya majalah Tempo (edisi bahasa Indonesia) yang memuat laporan utama tentang kasus proses sertifikasi halal. Edisi digital mungkin bisa diakses hingga Eropa tapi itu pun dalam bahasa Indonesia. Sementara edisi bahasa inggris majalah itu baru terbir hari Rabu, 26 Februari 2014. Kecuali mereka punya petugas yang jago banget bahasa Indonesia, sulit membayangkan mereka langsung membuat surat bantahan seperti itu. Tapi melihat isi suratnya dengan bahasa yang kacau-balau itu gue ragu mereka punya staf atau penerjemah yang jago bahasa Indonesia.聽

    Kelima, lebih aneh kalau lu sudah tahu suratnya gak beres, tapi masang link langsung ke gue tanpa memberi komentar apa pun. Menurut gue, itu sama aja terjebak dalam kondisi yang sama dengan media yang langsung memuat surat itu tanpa meriksa isinya betul atau nggak. Padahal gue yakin lu orang yang teliti.
    12 hours ago聽路聽Edited聽路聽Like
  • M聽Klo komentar gw pribadi sih yaa,, ini pribadi,, bagi gw tempo gak layak jadi referensi berita, biasa cari sensasi. Auditor halal memang dibayar, sama spt auditor ISO, HACCP, QHSE dan sejenisnya, bahkan perusahaan harus keluar kocek ratusan juta hingga聽milyaran utk bayar konsultan ISO doank.. auditor halal cm dibayar USD 100an doank ribut sampe bilang bisnis haram sgala pake gambar babi berlebel halal. Sampe kapanpun namanya babi tetap haram dan gw banyak kenal auditor halal lppom, mereka orang2 yg kompeten lagi bisa dipercaya, jelas gw lbh percaya mereka drpd majalah tempe. Kalaupun ada pimpinan mui yg mengambil keuntungan pribadi, sama sekali gak mengurangi kapasitas dan independensi auditor halal dlm menilai kehalalan produk. Perlu diketahui Pedoman Sistem Jaminan Halal terbitan LPPOM MUI Indonesia jadi rujukan lembaga halal dunia,, klo disejajarkan dgn ISO semestinya seluruh lembaga halal dunia wajib bayar royalti atas sistem yg diadopsi dr indonesia
    11 hours ago聽路聽Like
  • M聽Ini cm soal uang jalan,, sudah umum seluruh lembaga pemerintah ada alokasi uang perjalanan dinas dan sudah umum juga lembaga2/perusahaan yg dikunjungi/disurvey aplg dinilai memberikan service kpd tim surveyor/auditor. Belum tentu ini atas permintaan timnya, seringkali justru atas inisiatif tuan rumah. Ada indikasi korupsi uang jalan iya, krn semua akomodasi ternyata dibiayai tuan rumah. Tapi sama sekali gak mengurangi esensi, kapasitas dan integritas auditor dlm menilai. Terlalu berlebihan klo tempo mengait2kan urusan uang jalan ini dg sistem jaminan halal seolah2 dg memberi uang jalan barang haram bisa dpt lebel halal, salah besar. Sistem Jaminan Halal itu kompleks, jd gak bisa dimanipulasi semudah itu. Sy sih ngeliatnya tempo memang membidik utk menjatuhkan kredibilitas mui dan kepercayaan thd lebel halal yg diterbitkan lppom pdhl masalahnya hanya sebatas korupsi uang jalan..itupun hanya dugaan…atau yaa spt media2 lainnya,, yg penting heboh dulu biar laku
    11 hours ago聽路聽Like
  • M聽Logika sederhananya….jika betul pimpinan mui terima suap, mestinya semua yg disurvey lolos dan dpt lebel halal…tapiii nyatanya ditolak tuh
    11 hours ago聽路聽Like
  • M聽1 info lg ketua HCA adlah juga CEO dr perusahaan yg ditolak sertifikasinya, jadi sangat wajar jika perusahaan sdh keluar biaya banyak utk minta diaudit tapi ternyata gak lolos krn gak memenuhi syarat, lalu merasa keberatan. Ini sering terjadi dlm audit聽dan sertisikasi2 lain spt ISO, HACCP dkk. Poin pentingnya juga presiden HCA sama sekali gak bilang mereka menyuap ataupun MUI meminta suap, ia hanya bilang harus keluar biaya utk mengakomodasi kunjungan audit halal. Coba bandingkan brp ratus juta bahkan milyaran yg harus dikeluarkan perusahaan yg minta diaudit oleh lembaga auditor internasional utk sertifikasi sejenis (iso haccp dkk)
    9 hours ago聽路聽Like
  • Y聽Menghina dan memfitnah Ulama sama aja menghina Umat Muslim.. Ati2 deh utk koran Tempo.. Semoga dapet hidayah semua dah di sana..
    9 hours ago聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽Saya muslim dan tidak merasa terhina. Saya akui bisa jadi ada bias di sini karena saya bekerja di Tempo. Tapi MUI, juga FPI ataupun lembaga yang mengaku Islami, tak bisa seenaknya mengklaim seluruh umat Islam merasa begini merasa begitu. MUI itu statusnya LSM, bukan otoritas agama terpusat layaknya Vatikan untuk saudara2 kita yang Katolik.

    Soal uang jalan yang sudah umum, meski dianggap biasa, bukan berarti benar, kan. Ini logika yang keliru. Kalau semua tetangga bilang mencuri itu wajar, apa artinya kita ikut-ikutan mencuri dan bilang itu benar? Uang jalan ini kalau untuk penyelenggara negara bisa dikategorikan gratifikasi (dan kalau tidak dilaporkan & diserahkan ke KPK dalam 30 hari, bisa dikategorikan tindak pidana) atau suap (kalau ternyata menyebabkan si penyelenggara negara itu menyelewengkan kewenangannya). MUI memang bukan penyelenggara negara, maka KPK tak bisa masuk menindaknya. Tapi apa berarti mereka tidak melanggar etika, aturan internal, atau ayat Al-Qur’an dan rasa keadilan bagi umat Islam?

    Lalu ihwal “menyuap kok malah nggak dapat izin”. Ini lagi2 logika keliru. Penyuap itu bisa saja tidak cuma satu pihak. MUI/oknum MUI boleh jadi dapat suap/hadiah/janji dari lebih dari satu orang, yang semuanya diterima lantas yang dimenangkan yang memberi paling banyak; atau yang dimenangkan adalah kroni yang paling dekat/akrab — ini yang sepertinya terjadi dalam kasus dugaan suap label halal di Australia.聽

    Saya sih sependapat dengan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas: MUI harus memulai budaya baru yang transparan dan akuntabel. KPK sudah menawarkan memfasilitasi agar MUI diaudit oleh BPKP. Sehingga bisa jelas, lembaga itu dapat uang dari mana saja dan dibelanjakan ke mana saja, kegiatannya apa saja dan hasilnya apa saja. Agar umat bisa tahu, apakah MUI amanah atau tidak, korup atau tidak, berintegritas atau tidak. Kalau ternyata MUI menolak tawaran KPK itu, seperti kata Busyro: “Selamat tinggal, MUI.”

    Tabik.

    http://www.tempo.co/…/KPK-MUI-Harus-Transparan-Pada-Umat
    6 hours ago聽路聽Like
  • Y聽Bagus klo kamu muslim.. Pernah denger hadist “…. Para ulama adalah pewaris para nabi dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu….” diriwayatkan oleh Abu Daud no. 3641.. Dalam AlQuran surah Al Fathir ayat 28 bahwa orang yg paling takut Alloh itu ulama.. (lengkapnya silahkan tela’ah sendiri).. MUI merupakan gabungan para Ulama se Indonesia.. Bedakan dng ormas.. Itu aja informasi saya. Terserah kalian dah org Tempo mau memojokkan Ulama2 kita dng cara apa.. Maaf klo saya salah mengkutip AlQuran dan Alhadist..
    5 hours ago聽路聽Like
  • Y聽Jangan samakan klaim para Ulama dan FPI.. Ulama brani mengklaim karena mereka lebih berilmu dari kita dan lebih takut sama Alloh swt dibanding qta2 ini yg bahlul trhdp ilmu2 Alloh.. Yuks lebih perdalam lagi ilmu Islam..
    5 hours ago聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽Ulama, juga siapapun yang dianggap atau menganggap diri lebih berilmu yang lain, seharusnya tidak terbebas dari kritik. Anda, saya, siapapun yang menganggap diri ilmunya kurang daripada orang lain, pun selayaknya tidak mengikuti perkataan ulama atau orang yang dianggap lebih berilmu itu dengan kepercayaan buta.

    Saya percaya kita harus kritis terhadap apapun yang orang lain katakan: apakah perkataannya betul? Apakah ada bukti yang mendukungnya? Apakah ia memiliki integritas yang cukup sehingga bisa dipercaya omongannya dan pendapatnya? Apakah ia terbuka terhadap kritik atau cenderung defensif dan balik menyerang si pengkritisi?聽

    Ini yang saya lihat tidak ada pada Ketua MUI Amidhan. Kalau takut Allah, kok enak sekali terima uang yang besar kemungkinan tidak halal, atau dimaksudkan agar ia menyalahgunakan wewenangnya? Mungkin para pegawainya yang ahli dan menjadi ujung tombak sertifikasi halal punya integritas yang lebih baik, tapi sayangnya mereka tidak terekspos.

    Bagaimanapun, kita bisa saja tidak sepakat soal ini. Tapi ini tetap diskusi yang menarik
    4 hours ago聽路聽Like
  • M聽Klo emg ada bukti korupsi ya buktikan aja. Sertifikasi halal itu bukan kayak proyek non yg bisa dikasih ke peserta tender yg berani bayar mahal sedang yg gak bayar mahal gak dikasih sertifikasi,, bukan..!! Terlalu berlebihan tempo menuding lebel halal聽bisa diperoleh dg memberi suap aplg sampe terkesan babi pun bisa mendapat lebel halal. Coba pelajari soal pedoman Sistem Jaminan Halal (SJH) spy gak cupu buat komentar. Sy gak yakin redaktur tempo paham apa itu sjh dan bgmn proses sertifikasi halal. Sertifikasi halal bukan komoditi tapi lebih pada penerapan sistem serupa ISO HACCP dan sejenisnya, yg diberikan pada lembaga yg scra administratif maupun praktek konsisten menerapkan SJH, baca deh alasan penolakan sertifikasi dr MUI, adalah hak LPPOM MUI utk menolak sertifikasi lembaga yg tidak memenuhi standar. LPPOM MUI adlh pencetus, penyusun dan pemegang otoritas SJH sama spt org. ISO, jadi sbrnya justru LPPOM MUI berhak atas royalti dr seluruh lembaga yg mengadopsi SJH, sm spt yg dilakukan ISO,, tp nyatanya dana yg dikeluarkan kan utk pengembangan sertifikasi halal di Aussy sendiri.
    4 hours ago聽路聽Like
  • M聽Klo mau beranalogi,, jangan samakan lppom mui dgn ormas,, tapi lebih tepat analogikan lppom mui dgn organisasi ISO pemegang otoritas sistem manajemen mutu ISO. LPPOM sekali lg adlh pencetus, penyusun dan pemegang otoritas Sistem Jaminan Halal yg聽diadopsi seluruh dunia. LPPOM MUI berhak memberi sertifikat kpd lembaga yg menerapkan SJH dan berhak menolak yg tidak sesuai standar…sekali lagi ini adalah OTORITAS !!! yang diakui dunia. Bahkan presidenpun tidak punya otoritas ini. Sepakat bahwa mui mesti transparan dan terbuka thd masukan,, tapi para pengkritik aplg sbg media mesti mengkritik dgn ilmu dan dgn data. Bukankah kode etik media utk bersikap netral dan berimbang??
    4 hours ago聽路聽Like
  • M聽Lembaga asing yang mengundang LPPOM MUI mengaudit dan berharap diberi sertifikat, sangat wajar jika menanggung seluruh biaya audit, hal yg sama juga dilakukan ISO, lembaga sertifikasi juga konsultan ISO. Lalu apa hasilnya ditentukan oleh biaya yg dikeluarkan?? Tidak..!! Adalah hal biasa stlh diaudit ternyata ditolak sertifikasinya karena tidak memenuhi standar, justru ini menunjukkan integritas auditor LPPOM
    4 hours ago聽路聽Like
  • Y聽Lha mbak mereka Ulama lho.. Ilmu mereka jauh lebih tinggi dr saya.. Apa qta harus mempertanyakan ilmu2 mereka?? Ok qta harus kritis.. Klo ilmu mereka berdasarkan AlQuran dan Alhadist masa qta sebagai umat muslim meragukan tuntunan kehidupan qta?? Mereka jauh lebih paham lho.. Kamu emang mau mengkritisi Alquran dan meragukan isi di dalamnya?? Astagfirullah..

    Mengenai dana yang tempo anggap haram tersebut.. Ini lembaga sertifikasi lho.. Kamu paham arti lembaga sertifikasi.. Pernah ngaudit dan diaudit oleh lembaga sertifikasi?? Klo gk tau ya gk usah bicara mengenai dana2 itu.. Yg dijabarin ama bang聽M udah tepat.. Belajar lagi deh mengenai sertifikasi ISO ato HACCP.. Ato apalah.. Seperti itu Sert Halal diperoleh
    3 hours ago聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽Yang namanya manusia itu kan pasti bisa berbuat kesalahan dan terpeleset. Siapapun, termasuk orang yang kita anggap lebih berilmu itu. Toh Nabi Muhammad SAW juga pernah salah. Manusia bukan malaikat, jadi tidak mungkin seumur hidup bertindak mulia. Saya tidak melihat apa salahnya mempertanyakan ilmu, tindakan, dan pendapat ulama. Saya tidak meragukan Al-Quran, tapi berusaha untuk tidak lupa bersikap kritis pada orang2 yang melaksanakannya dan mengaku melaksanakannya.

    Okelah kalau Anda anggap wajar saja LPPOM sebagai lembaga sertifikasi menariki bayaran dari perusahaan yang ingin dapat sertifikasi halal. Masalahnya, mana standar biayanya? Dari daftar SK yang tercantum di situs web LPPOM MUI (http://www.halalmui.org/…/main/go_to_section/4/40/page/1), tidak ada standar biaya yang jelas. Hanya disebutkan dalam salah satu SK, honor auditor per hari adalah US$ 115 (http://www.halalmui.org/…/stories/news/pdf/fiskal-ok.pdf). Dalam SK lain, dicantumkan biaya sertifikasi ditetapkan dan harus dibayarkan sebelum audit halal (http://www.halalmui.org/…/pdf/SK%20biaya%20audit.pdf), tapi tak ada nilai standar yang tertera. Ketua MUI Amidhan malah mengatakan sertifikasi halal itu gratis, tapi perusahaan pengaju audit harus membantu syiar di lingkungannya. Ini membuat masalah biaya sertifikasi makin tidak jelas, tidak akuntabel.

    Dalam laporan majalah Tempo — yang saya harap Anda baca agar kita bisa berdiskusi soal substansi — ada dua masalah besar yang diulas: pembayaran uang saku puluhan ribu dolar, yang diragukan justifikasinya, dan pemberian sertifikat halal oleh lembaga yang disetujui MUI kepada perusahaan yang mengolah produknya secara tidak halal.

    Gus Syafiq memberikan pendapat menarik soal kehebohan ini via twitternya, Anda bisa baca di聽http://chirpstory.com/li/191618
    Saya kutipkan beberapa poin:

    31) Mereka bekerja bukan asal stempel, tapi ada proses verifikasi dan halal audit dan deliberasi lewat lembaga fatwa.
    32) Kurangnya, mereka tdk terbuka, tdk mengumumkan ke publik kerjaan mereka. Ini salah dlm konteks negara demokrasi.
    33) Pihak MUI merasa ini bukan masalah yg hrs diketahui, tapi perasaan MUI seperti ini hrs dikoreksi, krn publik bkn client.
    34) Pandangan demikian salah, hrs dikoreksi, publik berhak tahu apapun yg mereka kerjakan, terutama MUI adalah khadimul ummah.
    42) Celah skandal lain bisa terjadi dalam proses halal audit. Halal audit ini membutuhkan pengliatan secara langsung pada proses produksi. Halal audit sendiri adalah langkah yg profesional, namun menjadi tdk profesional karena kunjungan ini bisa dijadikan alat berunding.
    46) Harusnya LPPOM meniru KPK, membuat aturan, jika pihak auditor tdk blh menerima traktiran apapun, baik sifatnya materi maupun non materi.
    58) MUI tidak boleh melindungi oknumnya yg melakukan mal praktik, jgn korbankan MUI utk kepentingan oknumnya.
    60) Buat saya, sertifikat tdk boleh dimonopoli oleh satu lembaga dan peran negara membuat regulasi umum soal prasyarat2 menjadi certifier.
    62) MUI hrs menerima jika lembaga-lembaga lain melakukan sertifikasi halal seperti NU dan Muhammadiyah.
    67) Mari kita mendorong MUI menjadi lembaga agama yg terbuka termasuk pada kritik.

    Oya, Yoga: sori numpang diskusi panjang di sini
    about an hour ago聽路聽Like
  • Y聽Duhhh.. MUI itu kumpulan para Ulama termasuk ulama NU dan Muhammadiyah.. Masih aja pada gagal paham mengenai ini.. Termasuk si Gus Syafiq itu..

    Gk ada yg bisa dirundingkan dalam sert halal.. Klo salah stu raw material diragukan kehalalannya jangan harap dapat sert halal..聽

    Poin 32.. Kurang terbuka apa nya sih?? Silahkan cek di web nya halalmui klo mau dapet sert halal dan produk2 yg dah tersertifikat halal dan selalu update.. Hadeuhhh…

    Poin 33. Publik hanya cukup tau produk yg disertifikasi itu halal apa enggak sesuai fatwa yg ditetapkan MUI.. Klo mau info detail publik cukup cari tau lahh ke gedung MUI di jl Proklamasi..聽

    46. Seperti yg dijelaskan sebelumnya LPPOM MUI itu sama seperti badan sertifikasi lainnya.. Mereka punya aturan sendiri dan biaya yg ditetapkan sendiri.. Pernah diaudit atau mengaudit ISO? Tettot lagi dah..

    60-62.. Apa ada yg kompeten selain MUI?? La wong semua ulama berkumpul di situ.. Pada gagal paham sepertinya.. Tettottt…

    Gw dari awal gk begitu peduli ama substansi.. Gw cuma mempermasalhkaan COVER nya dan itu penghinaan terhadap para ULAMA..

    Klo emang sadar mereka manusia yaa harusnya Tempo jangan menyudutkan dung dan memberikan data yg valid.. Juga terkesan menghina para Ulama dengan cover babi dihalalkan.. Bisa menggirin opini publik yg membuat opsi tidak percaya terhada para Ulama..

    Klo masalah biaya sertifikasi gk dicantumkan kenapa.. Nanti klo pas diaudit ada kok rincian biayanya sangat jelas.. Beda2 soale tergantung jarak dan akomodasi.. Klo yg sudah fix 115 USD itu utk audit luar negri di luar akomodasi.. Toh dana yg dikumpulkan nantinya buat umat juga.. Ulama setau gw gk ada yg memperkaya dirinya sendiri.. Semua balik lagi ke umat..
    about an hour ago聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽Lho, kok dibilang gagal paham soal MUI itu kumpulan ulama ormas2 Islam. Saya tidak pernah bilang MUI tidak terdiri dari ulama ormas2 Islam. Yang saya tulis dalam komentar di atas adalah ulama pun bisa salah, terpeleset, dan tidak ada salahnya kita bersikap kritis terhadap mereka. Kalau Anda punya dalil Al Quran dan hadits yang menyebutkan sebaliknya, tolong kutipkan, saya ingin membacanya.

    Saya menilai apa yang Tempo lakukan ialah menjalankan fungsi media sebagai pengawas, mengungkapkan apa yang mengusik kemaslahatan publik. Tapi sekali lagi, kita bisa berbeda pendapat di sini. Saya menganggap apa yang MUI praktekkan, seperti tertulis di majalah Tempo, mengusik saya karena rendahnya integritas lembaga tersebut. Mungkin Anda tak terusik oleh fakta2 yang dibeberkan Tempo.

    Kita juga bisa berbeda pendapat soal sampul majalah Tempo. Saya berpendapat kaleng bergambar babi dan berstempel halal MUI itu adalah metafora temuan Tempo di Australia dan Belgia: produk dicap halal oleh lembaga yang disetujui MUI, tapi ternyata mengandung babi dan/atau diolah di tempat yang sama dan dengan peralatan sama dengan babi.

    Oya, yang nomor 42 nggak ditanggapi?聽

    Omong2, bagaimana Anda tahu dana yang dikumpulkan MUI kembali ke umat? Apa ada laporan keuangannya yang menyatakan demikian? Saya mau dong lihat juga.聽

    Ihwal ulama nggak ada yang memperkaya diri sendiri.. ah, apa iya.聽http://www.solopos.com/…/gagasan-ulama-dan-kemewahan…
    27 minutes ago聽路聽Like
  • Y聽Poin 42 ada di paragraf 2..

    Saya menanggapi kutipan twit kamu yg ilmunya si Gus itu gk paham tentang konsep MUI.. Ya saya anggap kamu gagal paham juga mengenai konsep MUI krn mengutip twit tersebut..

    Saya bukan org MUI. Silahkan cek klo mengenai data ke MUI lgs.. Terutama laporan keuangan.. Percaya dengan para ulama krn mereka pewaris nabi dan lebih takut kepada Allah.. Intinya percaya saja seperti layaknya mengimani Alquran dan Alhadist.. Itu konsep Ulama..聽

    Ok lah.. Mungkin yg laen bisa di baca lagi apa yg ditulis ama bunga..聽

    Menganggap rendah integritas MUI.. Ok sipp..

    Ulama memperkaya sendiri?? Ya namanya juga manusia…

    Ilmu saya tentang Alquran dan hadist masih Cetek.. Jadi yahhh tanya silahkan tanya ulama saja.. Mereka yg lebih paham.. Saya gk berani deh mempermainkan para Ulama tersebut.. Klo gk ada mereka keilmuan akan indahnya iman dan Islam pasti akan sirna di muka bumi.. Apalagi klo pemikirannya semua org sama seperti bunga..聽

    Inget.. Pewaris ilmu2 nabi hanya tinggal para Ulama sesuai hadist yg saya sampaikan seblumnya.. Dan tolong camkan, MUI merupakan kumpulan para Ulama di Indonesia yang layak dijadikan panduan utk kehidupan yang Islami utk jaman skrg yg makin edan..

    Sekian terima kasih.. Saya gk mau lanjutin… Jadi debat kusir.. Toh kamu juga org Tempo yg merupakan ladang penghasilan kamu.. Lucu aja klo kamu gk membelanya.. Hahahhah.. Semoga dapet hidayah yah..
    20 minutes ago聽路聽Like
  • Y聽Btw saya bekerja bersama MUI tp bukan ladang penghasilan saya.. Hanya untuk menjamin produk2 yg tempat gw kerja skrg produksi halal dan aman dapat dikonsumsi oleh umat muslim di seluruh dunia dng mendapatkan sert Halal dr MUI trsbt.. Dan gw tau intregritas dan cara kerja mereka.. Sangat terbuka kok..
    14 minutes ago聽路聽Like
  • Bunga Manggiasih聽“Percaya dengan para ulama krn mereka pewaris nabi dan lebih takut kepada Allah.. Intinya percaya saja seperti layaknya mengimani Alquran dan Alhadist.. Itu konsep Ulama.. “

    Baiklah saya tutup dengan pendapat Sufyan ats-Tsawri, ulama yang lahir tahun 77 H, anak dari Said bin Masruq Ats-Tsauri, perawi Kufah yang dapat dipercaya:

    “Ada tiga jenis ulama. Pertama, alim billah alim biamrillaah. Yaitu ulama yang takut kepada Allah sekaligus tahu dengan baik perintah-perintah Allah dan batasan-batasan yang dikerjakan dan ditinggalkannya. Kedua, alim billaah laysa bi鈥檃lim biamrillaah, yaitu ulama yang takut kepada Allah tetapi tidak mengetahui perintah Allah dan batasan-batasan-Nya; dan ketiga, alim biamrillah laysa bi鈥檃lim billaah, ulama yang tahu perintah Allah tetapi tidak takut kepada Allah.”

    sumber:聽http://www.muhammadiyah.or.id/5-content-191-det-kajian…

    Terima kasih untuk diskusi malam ini. Buat Anda mungkin seperti debat kusir. Buat saya, ini proses menambah ilmu.
    A few seconds ago聽路聽Like
Komentar via Facebook | Facebook comments

← Previous post

Next post →

4 Comments

  1. Penutup yang oke sekali. *tepuk tangan*

    BTW udah lama nggak berkunjung kesini kenapa themesnya jadi begini… aku suka yang lama

    • Fame baca sampai akhir? Hebaaaat. Ini posting terpanjang di blog ini hahaha.

      Eh aku kok lupa ya dulu themes-nya apa. *pikun* Mau ganti themes males ngutak-atik lagi je.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *