Hari ini pemilihan Scholas, semacam Badan Eksekutif Mahasiswa ISS. Agak sedih juga karena Indonesia nggak sukses dapat kursi di satu pun komite yang tersedia — Komite Eksekutif nol, Komite Pendidikan dan Pembelajaran nol, Komite Institusional nol, padahal ada 28 mahasiswa master dan doktoral Indonesia tahun ini dari 170-an mahasiswa angkatanku, proporsi terbesar dari segi negara. Kurang cerdas membidik dan menyusun strategi, mungkin?
Nggak ada yang mencalonkan diri untuk jadi anggota Komite Pendidikan dan Komite Institusional. Sedangkan di Komite Eksekutif, satu orang mencalonkan diri di panel B (kami harus mencalonkan diri dalam paket, Presiden + Wakil Presiden + Sekretaris + Bendahara), sedangkan satu lagi — yaitu saya — mencalonkan diri di panel yang lain, panel A.
Suara mahasiswa dengan populasi terbanyak kedua, Kolumbia (17 orang), juga terpecah dua karena satu ada di panel A dan satu lagi di panel B. Akhirnya, panel C yang menang karena suara kawan-kawan Afrika (lebih dari 30 orang) dan India (14 orang) kompak di belakang mereka.
Gigit jari? Kecewa? Yah, pasti ada lah, sejempol-jempolnya mah.
Haha, yah, paling tidak, panel C memang bagus kok. Dan tim saya yang doyan bersenang-senang itu dapat posisi nomor dua, jadi nggak bontot-bontot amat. Sementara tim yang paling semangat kampanye malah dapet posisi buntut.
Untuk tahun depan, moga-moga kawan-kawan Indonesia lebih kompak deh. Amiiin 🙂
apraseno
amiin…sayang memang, dan masukan yang bagus juga (tahun depan)…
bukan berarti yang terbaik yang menang..dan itu terbukti hari ini ya bunga :0
bunga
hehe, titip wejangan (halah) buat angkatan mendatang yaaaa… gw udah keburu cabcus ke tempat lain pas mereka datang 😀