Pelarian

Perkenalkan, diriku si eskapis. Tiap ada masalah, instingku yang pertama muncul adalah: lari!

Kadang aku betul-betul kabur dari masalah yang menghadang. Tapi yang lebih sering terjadi, aku harus sok kuat sok tegar sok cihuy menghadapi kejamnya dunia (sementara otakku terus mengeluarkan perintah untuk lari! lari! dan lari!).

Oke, kuralat sedikit: bukan dunia yang kejam, tapi aku yang manja (dan kerap memilih jalan terjal berliku – salahkan egoku yang gemar mencari masalah).

Bentuk pelarianku macam-macam, tapi yang paling sering adalah.. Tidur. Ohya, aku mudah sekali tidur, di mana saja kapan saja. Demi melarikan diri dari kebosanan yang menyergap. Atau dari rasa stress. Aku ingat ketika di Manado, aku terus-menerus jatuh tertidur dan sering terserang kantuk. Setelah kupikir-pikir, sepertinya waktu itu aku cuma ingin melarikan diri dari tekanan pekerjaan, ya ampun.

Pelarianku yang kedua adalah bersenang-senang tidak pada waktu dan tempat yang seharusnya. Besok tenggat waktu skripsi? Hmm, malam ini akan terisi dengan bermain Minesweeper dan permainan tak penting lainnya. Atau membaca berjilid-jilid komik kesayanganku.

Dunia maya jadi tempat kaburku yang tak kalah asyik. Entah berjalan-jalan dan berselancar di ombak informasi, atau membanjiri kotak-kotak kecil milikku dengan kata-kata. Seperti sekarang.. Dilihat dari seringnya aku posting akhir-akhir ini, cukup jelas aku sedang bermasalah, hahaha.

Damn I really am in a deep shit and I don’t want to get out of it.. (hehehe ujung-ujungnya teteeeup curhat di sini..)