(Baca juga bagian 1, bagian 2, dan bagian 4 dari seri baju menyusui ini ya..)
Ini pendapat saya, pendapat Anda mungkin berbeda.
1. Bahannya menyerap keringat
Situ pikir menyusui itu cuma nyodorin payudara ke mulut bayi, trus bisa santai-santai? Aih, kenyataannya menyusui adalah kegiatan yang membuat keringat saya bercucuran kayak habis lari 5 km (padahal lari 5 km ini baru sekali seumur hidup saya lakukan, hahaha). Jadi, bahan katun dan rayon jelas lebih nyaman. Bahan spandeks katun dan spandeks rayon juga oke, meski makin lama makin melar karena pasti ditarik-tarik sama si bocah. Bahan yang tidak terlalu menyerap keringat hanya saya rekomendasikan untuk kegiatan di tempat yang relatif dingin dan/atau pada waktu sebentar saja (misal, ke mal, atau resepsi pernikahan).
2. Bermotif
Saya orang yang ceroboh, jadi adaaaa aja cipratan makanan sering mampir ke baju. Selain itu, ada kalanya ASI rembes (meski sudah pakai breastpad) atau bukaan menyusuinya kena ludah si bayi. Agar tidak terlihat jelas, baju bermotif lebih aman ketimbang yang polos. Motif juga bisa menyamarkan lekuk tubuh saya yang agak berlebih setelah melahirkan (eh tapi kalau kamu nyaman dengan lekuk tubuh sendiri dan tak segan menonjolkannya, baju menyusui polos bisa jadi pilihan kok).
3. Longgar
Baju longgar berarti sirkulasi udara lebih lancar, jadi proses menyusui lebih nyaman. Ini bisa sekalian (lagi-lagi) menyamarkan kelebihan lemak hehehe.
4. Tidak mudah kusut
Syukur-syukur, saking antikusutnya, tidak perlu disetrika sama sekali. Jadi tenaga dan waktu busui yang terbatas, bisa dihemat 🙂
5. Harga terjangkau
Supaya bisa beli banyak! Hehe.
6. Buatan dalam negeri
Ya biar usaha lokal bisa maju dan berkembang, siapa lagi yang bisa bantu kalau bukan kita?
Lalu, merek apa saja yang bisa dicoba? Baca di sini ya.
Leave a Reply