Kuliah lagi berarti banyak pengalaman dan pengetahuan baru, dari bahan kuliah dan bacaan misalnya. Tapi kuliah di ISS, yang latar belakang mahasiswanya begitu beragam, membuat arus hal baru makin deras. Ada 182 orang dari 51 negara di angkatan saya. Semuanya punya cerita menarik. Dalam entri kali ini, saya ingin berbagi catatan singkat tentang beberapa hal yang muncul dalam diskusi kami, entah di forum formal maupun informal. Catatan-catatan lainnya menyusul 😉
- Kawan dari Cina nggak setuju ketika mahasiswa lain bilang negara itu sekarang sangat maju dengan kekuatan ekonomi yang sudah membalap Amerika Serikat. Menurutnya, bagian timur Cina memang sudah maju, tapi bagian baratnya masih miskin dan terbelakang.
- Dia juga berpendapat Tibet nggak boleh memisahkan diri dari Cina. “Kalau ada daerah ingin memisahkan diri dari negaramu, apa bakal diperbolehkan?” katanya. Hmm, kalau kasus Indonesia, ada Timor Leste yang akhirnya bebas dari jajahan sih ya…
- Di India, gerakan LGBTQ terpecah dan didominasi kaum gay, atau dengan istilah salah satu teman: MSM (men have sex with men). Para perempuan di kategori LGBTQ itu relatif terpinggirkan. Kelompok-kelompok lesbian menolak ikut serta dalam parade Gaypride.
- Perusahaan India belum lama ini menginvestasikan banyak uang di Ethiopia, membeli tanah puluhan ribu hektar dan mengusir ribuan penghuni(ilegal)nya. Mereka nggak membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal karena perusahaan memilih mendatangkan pekerja dari India untuk membudidayakan perkebunan tanaman yang tak ramah lingkungan: kelapa sawit.
- Nigeria punya minyak begitu banyak sehingga secara ekonomi sangat kuat selepas lewat masa jajahan Inggris. Pendapatan dari minyak begitu besar, membuat nyaris tidak ada pajak di negara itu. Dan warganya cenderung menolak kalau ada pajak karena mereka nggak percaya pemerintahnya.
- Di Uganda, salah satu metode kampanye menjelang pemilihan umum yang kini lazim dipakai adalah telepon dari Presiden. Tepatnya, para pemilih ditelepon lantas dalam sambungan telepon itu, rekaman suara diputar sehingga seolah-olah presidennya sendiri yang berbicara. Untuk yang melek teknologi, tentu paham itu cuma rekaman, tapi bagi mayoritas warga, mereka sangka memang presidennya menelepon mereka! Entah takut atau kagum, tapi itu membuat mereka kembali memilih presidennya.
- Eritrea, yang secara resmi memisahkan diri dari Ethiopia tahun 1993, punya nama ibukota yang cantik: Asmara. Tapi kenyataan nggak seindah nama kota itu, kebebasan pers di negara muda tersebut bisa dibilang nihil karena nggak ada media selain milik pemerintah. Tahun 2010, Reporters Without Borders menempatkan Eritrea di urutan ke-175 dari 175 negara di dunia.
- Presiden Filipina, Noynoy Aquino, punya saudara perempuan yang artis beken dan jauh lebih cerdas ketimbang dia. Seorang teman menilai mulusnya jalur Noynoy ke kursi Presiden bukan hanya karena dia anak duet pahlawan nasional Filipina, tapi juga peran si saudara perempuan yang aktif berkampanye.
Gambar disalin dari http://timemanagementninja.com/2010/09/where-do-you-take-your-notes/.
Komentar via Facebook | Facebook comments
Leave a Reply