Sampai Jumpa, Vennie

Kapan kita main kembang api lagi?

Jadi, akhirnya dia akan pergi juga dengan penerbangan pukul 9 pagi ini. Sahabat pertama saya di pabrik kata, kawan berbagi suka dan duka. Menjalankan rencananya melanglang buana bersama keluarga tercinta.

Vennie Melyani. Bukan Venni Melyanie, apalagi Fenie, Fenny, atau Peni, ya. XD

Saya ingat kesan pertama saya terhadap nona satu itu adalah: perempuan yang sok! Hahaha. Sok iye. Di pelatihan hari pertama di tempat kerja kami, dia sudah sibuk bertanya bolehkah bekerja ganda di pabrik kata lainnya. Saya masih ingat wajah kecewanya saat tiap senior kompak bilang: tidak boleh, kecuali karya fiksi.

Takdir (aishhh) lantas menggariskan kami sama-sama menjadi kacung diperbantukan di majalah yang judulnya mirip Time itu. Tujuh bulan bersama di Proklamasi. Kami yang entah bagaimana — kata seorang kawan — “gayanya terlalu kosmopolit dan nggak Tempo banget” perlahan jadi akrab.

Saya tidak peduli dia pelit hitungan soal bayar makan. Saya juga begitu, kok. *nyalahin darah Minang dalam tubuh*

Kami rutin bertukar kabar tentang apapun. Agenda emosional *ahem* dan gosip seru. Saling dukung dan menguatkan saat susah. Merayakan bersama ketika datang bahagia.

Saya ingat betul dia meminjamkan buku It’s Called a Breakup Because It’s Broken saat saya patah hati. Buku yang sangat membantu saya tertawa lagi. Satu-satunya buku self-help yang saya suka seumur hidup dan ya, sukses mendetoksifikasi diri ini 🙂

Perpindahan kami ke koran mini membuat seorang sobat baru muncul, mengubah duet dinamis kami menjadi pas de trois. Halah. Tiap pertemuan (yang sebetulnya tak sering-sering amat) makin heboh, lah, dengan beragam petuah dari dia yang lebih senior itu. Hahaha.

Lalu Vennie memutuskan untuk berhenti, meluluskan diri. Sedih juga rasanya, berasa ditinggalkan lagi. Apalagi, tanpa farewell party yang mantap (terakhir kali menginap bersama di kosku, dia tidur duluan gara-gara… hmmm gara-gara apa ya Ven? *kedip centil)

Tapi hidup ini kan katanya cuma rangkaian pertemuan dan perpisahan…

Jadi, ya, sampai jumpa tiga bulan lagi, Ven. Semoga banyak peristiwa menyenangkan yang bisa kita bagi saat bertemu kembali.

Jangan lupa oleh-olehnya yaaaaa! 😀
*teteuuuuup

Komentar via Facebook | Facebook comments

← Previous post

Next post →

2 Comments

  1. bukanvennie

    Siapa sih yang sok senior itu?

  2. sok senior? perasaan gw ga nyebut siapapun sok senior dalam blog ini deh.. senior cuma disinggung dua kali: 1) yang bilang ga boleh dobel kerjaan jurnalistik; lalu 2)yang nyobat sama gw+vennia..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *