Dalam waktu sebulan terakhir, ada beberapa DM masuk ke akun Instagram-ku, menanyakan soal Mundus MAPP. Sembari menjawab pertanyaan mereka via email, aku baru sadar belum pernah menuliskan hal teknis terkait program pengubah hidupku (eciye!) itu.
Beberapa cerita terkait Mundus MAPP sudah pernah kutulis di sini:
- Modus Erasmus Mundus (alasan dan proses dapat beasiswa)
- Kukejar Pacar ke Eropa (serupa dengan yang di atas, tapi bucinnya lebih maksimal hahaha)
Nah, ini hal-hal yang lebih teknis dan semacam FAQ alias sering ditanya:
- Apa faktor penentu bisa lolos seleksi?
- Apakah profesi berpengaruh dalam seleksi?
- Apakah peminat Mundus MAPP banyak dari Indonesia?
- Apa mobility track yang dulu dipilih?
- Siapa pemberi referensi (referee) yang cocok?
Apa faktor penentu bisa lolos seleksi?
Yang tahu jawaban pastinya hanya panitia seleksi, ya. Secara garis besar, persyaratan Mundus MAPP ada di laman Admissions Requirements: “High motivation and interest in European and international public policy, assessed through a statement of purpose.”
Lebih jelasnya ada di laman Admissions Checklist: dalam statement of purpose (SoP) yang dikirimkan, kamu harus “highlighting the candidate’s reasons for applying to Mundus MAPP, research interests, any relevant academic and work experience, and future career plans; AND indicating the university in which they wish to start their studies (CEU or ISS) and a preference for a second-year institution (IBEI or YORK).”
Pada intinya kamu harus “jual diri” sebaik mungkin bahwa Mundus MAPP penting buat karirmu nanti, yang akan bermanfaat untuk masyarakat/negara/dunia; dan kamu layak dapat lolos seleksi ini karena punya komitmen tinggi dan/atau pencapaian penting dan/atau pekerjaan penting dan/atau kualitas dirimu yang bisa kamu jadikan bukti strategisnya pemberian kursi Mundus MAPP untukmu.
Untuk menjustifikasi pilihan mobility track, baca baik-baik deskripsi dan silabus program di website kampus tujuanmu. Pilih jurusan/mata kuliah yang menurutmu paling menarik, sebutkan dalam SoP dan cantumkan alasanmu memilihnya.
Semuanya harus jelas dan singkat, jangan muter-muter apalagi bohong. Perhatikan syarat teknisnya juga, maksimal 500 kata.
Kalau perlu tips terperinci soal statement of purpose (kadang disebut juga motivation letter), silakan baca laman tips motivation letter di blog Emundus. Kamu bisa unduh juga SoP untuk Mundus MAPP dan surat serupa buat NFP yang kubuat sekian tahun lalu *uhuk* sebagai referensi.
Apakah profesi berpengaruh dalam seleksi?
Saat melamar program master ini, aku bekerja sebagai jurnalis. Meski tidak disebutkan secara langsung di website Mundus MAPP, kurasa profesi dijadikan pertimbangan juga saat seleksi. Profesi yang kira-kira bisa mempengaruhi kebijakan publik (pegawai negeri, jurnalis, watchdog NGOs, akademisi, dsb) mungkin dapat prioritas.
Apakah peminat Mundus MAPP banyak dari Indonesia?
Soal ini, sayangnya aku nggak tahu. Setahuku sebelum dan setelah aku masuk Mundus MAPP, tidak ada lagi mahasiswa dari Indonesia. Aku nggak tahu apakah karena peminatnya sedikit, atau kurang beruntung karena harus bersaing dengan banyak peminat dari penjuru dunia.
Kalau mau tahu statistik penerima beasiswa Erasmus+ (dulu Erasmus Mundus), bisa simak beberapa entri di blog Emundus ini.
Apa mobility track yang dulu dipilih?
Track yang kupilih dulu sayangnya sudah punah: ISS-CEU. Aku menyarankan banyak orang untuk memilih ISS sebagai tujuan kuliah S2, karena materinya bagus banget untuk mengasah nalar kritis. Jadi, kita nggak membebek sama yang mainstream dan selama ini dianggap sebagai kebenaran tunggal. CEU secara akademis menurutku ok, dan Budapest kota yang luar biasa menyenangkan, namun kalau harus pilih ISS atau CEU, jawabanku tentu ISS.
Kamu mau pilih track apa? Kalau baca di laman Structure Study Tracks yang berpasangan dengan ISS adalah IBEI dan York ya. Heads up: urusan visa rumit kalau kuliah di Inggris, udah gitu gara-gara Brexit jadi ribet kalau mau ke Eropa “daratan”, harus apply visa Schengen lagi.
Siapa pemberi referensi (referee) yang cocok?
Menurut laman Admissions Checklist, kamu perlu dua surat referensi, dan salah satunya haruslah dari akademisi. Dulu aku minta bantuan dosen pembimbing skripsiku di UGM, Mas Budi Irawanto; dan salah satu narasumberku semasa liputan isu korupsi.
Semoga membantu ya. Kalau ada yang kurang jelas, silakan tanyakan saja, siapa tahu aku masih bisa bantu. Kamu juga bisa tanya langsung ke pengelola program Mundus MAPP via formulir kontak di websitenya, atau email ke mundusmapp@ceu.edu. Oya, Mundus MAPP lumayan aktif di Facebook dan LinkedIn, sedangkan Instagram-nya relatif sepi.
Untuk kamu yang lagi cari sekolah dan beasiswa, kudoakan semoga dapat yang cocok dan lolos seleksi — serta saat mulai kuliah, sudah nggak pandemi lagi. Capek kan ya cyin kuliah online, mata pedeees đŸ‘€
Leave a Reply