…akhirnya, saatnya kembali ke dunia nyata.

Tiga pekan bersama ayah dan ibu rasanya agak surreal: sudah jauh-jauh pergi ke Belanda, ternyata ya masih disamperin juga, hahaha. Begini ini nasib anak semata wayang seperti saya.

Kalendar kuliah yang agak ajaib bikin acara jalan-jalan terpotong di tengah demi ujian. Ditambah perjalanan berkereta ke bandara, jadilah rute wisata kami seperti ini: Den Haag – Amsterdam – Granada – Sevilla – Granada – Cordoba – Granada – Amsterdam – Den Haag – Eindhoven – Pisa – FirenzePisa – Eindhoven – Den Haag. Capek, tapi juga senang.. 🙂

Sayang agak jarang foto kami bertiga dalam perjalanan ini, soalnya nggak bawa tripod, malas minta bantuan orang lain untuk motretin, dan juga nggak cukup rajin untuk cari posisi yang pas biar bisa difoto pakai self-timer. Ini beberapa di antaranya:

Sembari nunggu giliran masuk Istana Nasrid di Alhambra, Granada.

Sembari nunggu giliran masuk Istana Nasrid di Alhambra, Granada.

Begitu masuk Istana Nasrid, langsung terkagum-kagum dan foto dulu di depan Facade Comares..

Begitu masuk Istana Nasrid, langsung terkagum-kagum dan foto dulu di depan Facade Comares..

Masih di Alhambra, tapi di kompleks Generalife alias Jennat al-Arif atawa Taman Arsitek.

Masih di Alhambra, tapi di kompleks Generalife alias Jennat al-Arif atawa Taman Arsitek.

Di dalam Katedral Sevilla.

Di dalam Katedral Sevilla.

Di depan Stasiun Eindhoven, sebelum ke Pisa.

Di depan Stasiun Eindhoven, sebelum ke Pisa.

Setelah tiga minggu ke sana-kemari dengan ramainya obrolan kami plus berantem kecil mereka yang lumayan sering (dan cukup menghibur saya yang kadang bisa milih berpihak ke salah satu atau nonton doang sembari cengar-cengir); sekarang hari-hari saya bakal kembali lebih banyak diisi solitude.

Terima kasih untuk kunjungan kalian, ayah dan ibu. Tak berapa lama lagi kita akan kembali bertemu. Brasilia atau Budapest, itu hanya soal waktu… 😉

Sampai jumpa!

Sampai jumpa!

Komentar via Facebook | Facebook comments