Pulang dari Pisa, disambut kartu pos dari Saigon sana. Makasih ya, Zam dan Nila!

Melihat kartu pos itu banyak hal berkelebat di benak saya: tentang romantisnya berkirim kartu pos di jaman canggih ini; kangen gegosipan sama Nila, rindu nongkrong nggak jelas dengan para kemriwil; juga tentang perjalanan ke Vietnam dan Kamboja bareng Yoga, Sorta, Igun, dan Agust pertengahan tahun 2010 lalu yang bikin saya rindu mereka.

Ayo, siapa lagi yang mau mengirimi saya kartu pos? Nanti saya balas, deh. Janji! 🙂

Komentar via Facebook | Facebook comments