Hari Sabtu nanti ada perhelatan besar di ISS: International Day! Acara tahunan di mana (nyaris) semua mahasiswa membanggakan budaya mereka lewat pameran, makanan, dan pertunjukan.

Kabarnya sih Indonesia selalu dibebani ekspektasi paling besar.. Kebetulan di kampus tahun ini juga banyak banget mahasiswa master Indonesia di angkatan saya, 28 orang — tahun lalu cuma belasan — jadi ekspektasi makin menggelembung (padahal jumlah banyak bukan berarti kemampuan makin baik, hihihi).

Berhubung saya nggak bisa masak dan muka badak, saya memutuskan gabung ke tim tari. Rencananya kami bakal pentas dua tarian: Pasambahan ala Minangkabau (Sumatra Barat), dan Ngibing ala Betawi (Jakarta).


Lagu ini yang dipakai untuk Pasambahan, gerakannya sih lebih sederhana.

Omong-omong, saya baru tahu tentang tari Pasambahan (“persembahan”) di sini… Pertama kali latihan nari Pasambahan hari Minggu pekan lalu, rasanya panik banget karena susah ngapalin gerakannya. Lama-lama makin mudah meski ya nggak rapi-rapi amat, namanya juga amatiran, hahaha. Darah Minang yang separuh mengalir di badan dipertaruhkan, nih *lebay*

Mulai kemarin, kami nambah satu menu latihan: tari Ngibing. Ini lebih mudah karena gerakannya cuma sedikit, dan lebih seru karena bakal narik kawan-kawan penonton untuk ikutan joget.


Lagunya Jali-jali, yang nyanyi Mus Mulyadi, narinya sesuka hati.

Latihan nari ini menyenangkan karena bisa haha-hihi bareng teman-teman, sekaligus olahraga 😀 Keringetan dan pegal-pegal di akhir sesi jadi hal yang biasa.

Doakan kami berhasil ya!
*membungkuk ala TV Champion/Benteng Takeshi*

Komentar via Facebook | Facebook comments